Langgur, Liputan 21.com – Semangat kebersamaan dan toleransi kembali ditunjukkan Bupati Maluku Tenggara, Muhamad Thaher Hanubun, bersama jajaran Forkopimda saat menyeberangi lautan dari Rat, Kecamatan Kei Kecil Timur menuju Kecamatan Kei Besar Selatan menggunakan speed boat milik warga, Minggu (28/12/2025).
Perjalanan laut tersebut dilakukan demi menghadiri Peresmian Tugu Injil 100 Tahun Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Soindat, sebuah momentum bersejarah bagi umat Kristiani di Kei Besar Selatan.
Kehadiran langsung pimpinan daerah dan unsur Forkopimda menjadi simbol kuat perhatian pemerintah terhadap nilai-nilai iman, sejarah, dan persaudaraan di Bumi Larvul Ngabal.
Acara yang berlangsung sejak pukul 08.00 WIT itu dihadiri Wakil Ketua II MPH Sinode GPM, Ketua Klasis Kei Besar, para pendeta, majelis jemaat, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta warga Jemaat GPM Soindat yang memadati lokasi kegiatan.
Dalam sambutannya, Bupati Muhamad Thaher Hanubun menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kerja keras panitia dan seluruh jemaat. Ia menegaskan bahwa pembangunan Tugu Injil 100 Tahun bukan sekadar monumen fisik, melainkan penanda iman yang hidup dan terus bertumbuh.
“Semua yang terjadi hari ini bukan karena kekuatan manusia, tetapi karena izin dan kehendak Tuhan. Agama tidak pernah mati, ia hidup dalam jiwa dan perbuatan kasih kita,” ungkap Bupati.
Bupati juga menekankan pentingnya toleransi dan kemanusiaan lintas iman. Ia menyampaikan bahwa kebermanfaatan bagi sesama, tanpa memandang agama, merupakan nilai utama yang harus dijaga bersama.
“Atas nama pribadi, keluarga, dan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, saya mengucapkan Selamat Natal 2025 dan menyongsong Tahun Baru 2026. Semoga kita semua hidup dalam damai, aman, dan penuh keakraban,” tuturnya.
Peresmian Tugu Injil 100 Tahun Jemaat GPM Soindat menjadi tonggak sejarah iman sekaligus pengingat bahwa persaudaraan, adat, dan agama di Maluku Tenggara akan terus hidup dan bangkit dalam semangat kebersamaan
0 Komentar