Langgur, liputan21. com — Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara bersama Yayasan Gerakan Maluku Bergizi (GMB) resmi meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun 2025. Launching digelar di SDN Inpres Perumnas Langgur, Selasa pagi, sebagai bagian dari upaya nasional menekan angka stunting dan memperkuat generasi muda menuju Indonesia Emas 2045. Selasa, 7/10/2025.
Program MBG ini merupakan kerja sama antara Yayasan GMB dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bawah Badan Gizi Nasional (BGN).
Dalam sambutannya, Bupati Maluku Tenggara Muhamad Thaher Hanubun menegaskan pentingnya program ini karena menyentuh isu strategis nasional dan daerah, yakni penanganan stunting serta implementasi Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI 2024–2029.
“Kegiatan Launching Makan Bergizi Gratis ini sangat penting dan strategis karena berkaitan langsung dengan masa depan generasi muda kita. Tujuan mulia program ini adalah mendorong kemampuan intelektual anak-anak Maluku Tenggara dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujar Bupati Thaher.
Saat ini, di wilayah Maluku Tenggara telah beroperasi dua dapur MBG, masing-masing di SPPG Watdek dan SPPG Wearlilir. Ke depan, pemerintah akan menambah lima dapur MBG baru, terdiri atas tiga dapur yang dibiayai APBN di Ohoi Uwat Air, Ohoi Danar, dan Kantor Bupati Malra, serta dua dapur dari APBD di Ohoi Rahangiar dan Ohoi Rat.
Lebih lanjut, berdasarkan Keputusan Kepala BGN Nomor 58.1 Tahun 2025, wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) juga akan mendapatkan tambahan 51 titik dapur MBG untuk memperluas akses pelayanan bagi anak-anak di daerah terpencil.
Dalam arahannya, Bupati Thaher menyampaikan empat pesan penting bagi para pelaksana program:
1. Perkuat koordinasi dan kolaborasi antara mitra SPPG, BGN, dan pemerintah daerah agar penyaluran MBG berjalan lancar.
2. Patuhi mekanisme operasional yang terstruktur dan jaga kualitas makanan dari bahan hingga distribusi.
3. Utamakan kebersihan dan kompetensi relawan, terutama ibu-ibu setempat yang telah mendapat pelatihan dasar pengolahan pangan.
4. Manfaatkan sumber pangan lokal, seperti hasil kebun sekolah dan pekarangan rumah tangga untuk mendukung kemandirian pangan daerah.
“Saya berharap program Makan Bergizi Gratis ini terus berjalan baik dan berkesinambungan di sekolah-sekolah. Para guru harus mengawasi dan melaporkan setiap persoalan yang muncul agar manfaatnya benar-benar dirasakan anak-anak kita,” tutup Bupati.
0 Komentar