Dandim 1503/Tual Hadiri Festival Jejak Budaya Benteng Batu Wulurat 2025
Momentum Kebangkitan Budaya Evav di Kei Besar
Wulurat, Liputan21.com – 19 September 2025
Suasana meriah dan penuh khidmat mewarnai pembukaan Festival Jejak Budaya Benteng Batu Wulurat 2025 di Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Jumat (19/9/2025).
Kehadiran Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Thaher Hanubun, bersama jajaran, disambut hangat masyarakat Ohoi Wulurat dengan prosesi adat berupa pengalungan syal, tarian panah, cakalele, hingga doa adat dari para tokoh.
Festival ini turut dihadiri Dandim 1503/Tual Letkol Inf Andi Agussalim, S.I.P., M.I.P., Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX Dodi Wiranto, jajaran Forkopimda Maluku Tenggara, perangkat daerah, para Rat Ur Siw–Lor Lim–Lor Lobay, tokoh adat, tokoh agama, hingga pemerhati seni dan budaya Kei.
---
Bupati: Momentum Kebangkitan Budaya Evav
Dalam sambutannya, Bupati Thaher Hanubun menegaskan bahwa budaya merupakan identitas yang harus dijaga dan dilestarikan sebagai warisan leluhur.
> “Selain karunia alam yang indah dan kaya, kita juga dikaruniai kearifan lokal dan adat istiadat yang tetap terjaga sampai hari ini. Ini semua patut kita hargai dan banggakan. Hari ini saya tandai sebagai momentum kebangkitan budaya Evav di Pulau Kei Besar,” tegasnya.
Bupati juga memberikan apresiasi tinggi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX yang berkolaborasi dengan Pemda dan masyarakat Ohoi Wulurat sehingga festival ini dapat terselenggara. Ia berharap kegiatan ini terus dikembangkan secara profesional agar menjadi magnet wisata budaya dan agenda tahunan kebanggaan masyarakat Kei.
---
Budaya Kei: Identitas dan Potensi Pariwisata
Lebih lanjut, Bupati menekankan bahwa kekayaan sejarah, seni, dan budaya Kei bukan hanya warisan, tetapi juga memiliki nilai strategis dalam pembangunan daerah.
> “Pemerintah menyadari potensi budaya Kei sebagai bagian integral pembangunan yang arif. Pengelolaan kekayaan budaya bertujuan membina, mengembangkan, sekaligus meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap budaya daerah,” jelasnya.
Festival Jejak Budaya Benteng Batu Wulurat 2025 menjadi bukti nyata kepedulian masyarakat Ohoi Wulurat dalam menghidupkan kembali sektor kebudayaan yang menopang pariwisata berkelanjutan di Maluku Tenggara.
Sebagai penutup, Bupati menyampaikan harapannya agar festival ini tidak hanya berhenti di tahun 2025, tetapi berkembang menjadi tradisi tahunan yang dikenal luas, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
0 Komentar