Langgur, Liputan 21.com — Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah Kabupaten Maluku Tenggara, Bernardus Rettob, S.Sos menghadiri acara pelepasan dan pentas seni siswa-siswi TK Santo Yakobus Perumnas untuk tahun ajaran 2024/2025. Kegiatan ini digelar di Ballroom Kimson Center, Langgur, Senin (16/6/2025).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Maluku Tenggara beserta jajaran, Camat Kei Kecil, Bunda PAUD Kecamatan Kei Kecil, Kepala Sekolah TK St. Yakobus, para guru, serta orang tua siswa.
Dalam sambutannya, Rettob menekankan pentingnya peran aktif orang tua dalam mendampingi tumbuh kembang anak, tidak hanya hadir saat seremoni seperti pelepasan atau pentas seni, tetapi juga hadir dalam keseharian anak-anak mereka.
> "Jangan hanya hadir di hari seremoni, lalu besok kita lupa anak-anak kita. Pendampingan harus 24 jam. Kalau jam 10 malam anak belum pulang, apalagi sampai jam 3 pagi—itu bukan salah anak, tapi kita yang lalai," tegasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas dedikasi TK Santo Yakobus yang telah lebih dari 20 tahun turut serta mencerdaskan anak-anak usia dini di Maluku Tenggara. Dalam pidatonya, Rettob mengangkat filosofi nama "Santo Yakobus", yang menurutnya menggambarkan sosok sederhana yang menjadi luar biasa karena panggilan tugas dan dedikasi.
> "Santo Yakobus itu anak seorang nelayan. Tapi karena semangat dan panggilan, ia jadi penjala manusia. Anak-anak kita pun bisa luar biasa jika kita damping mereka dengan kasih dan semangat belajar," ujarnya.
Lebih lanjut, Rettob mengingatkan pentingnya pendidikan tinggi dalam era sekarang, di mana syarat minimal untuk menduduki jabatan strategis, termasuk Sekda, adalah lulusan Sarjana (S1). Ia mendorong para orang tua untuk mempersiapkan anak-anak mereka sejak dini agar bisa mengenyam pendidikan tinggi dan bersaing di masa depan.
Dalam kesempatan itu, Rettob juga mengumumkan program inovatif Pemkab Maluku Tenggara: Sekolah Rakyat, yang akan mulai diluncurkan pada tahun 2025. Sekolah ini akan mengadopsi sistem pendidikan berasrama seperti seminari, dan seluruh biaya hidup siswa ditanggung penuh oleh pemerintah daerah.
> "Makan, minum, pakaian, sepatu—semua ditanggung pemerintah. Ini adalah bentuk keseriusan pemerintah dalam menciptakan generasi berkualitas," jelasnya.
Ia menambahkan, kehadiran Sekolah Rakyat akan menjadi alternatif sekaligus tantangan bagi sekolah-sekolah swasta atau yayasan agar terus meningkatkan mutu pendidikan.
Menutup sambutannya, Plt. Sekda menegaskan bahwa pendidikan dan kesehatan adalah dua sektor yang menjadi tanggung jawab utama negara, dan harus menjadi prioritas dalam pembangunan daerah.
> "Kalau anak-anak tidak sekolah, masa depan mereka tak bisa diharapkan. Belajar itu nomor satu," tutupnya.
Acara pelepasan dan pentas seni ini berlangsung meriah dengan penampilan seni dari para siswa TK St. Yakobus yang mendapat sambutan antusias dari para tamu undangan dan orang tua murid. (Kef)
0 Komentar