Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Bupati Maluku Tenggara Pimpin Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD 2025–2029

Bupati Maluku Tenggara Pimpin Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD 2025–2029


Langgur, 14 Mei 2025 , Liputan 21.com – Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara menggelar Forum Konsultasi Publik dalam rangka penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2029. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Bupati Maluku Tenggara dan dibuka langsung oleh Bupati Maluku Tenggara.

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati, Plt. Sekda, Staf Ahli Bupati, para Asisten, Pimpinan Perangkat Daerah, pimpinan perguruan tinggi, akademisi, pimpinan instansi vertikal, kelompok usaha perikanan tangkap dan budidaya, kelompok pertanian, kelompok sadar wisata, serta berbagai unsur masyarakat dan tamu undangan.

Dalam sambutannya, Bupati, M Thaher Hanubun menekankan pentingnya partisipasi aktif seluruh peserta forum dalam memberikan masukan terhadap rancangan awal RPJMD. “Kehadiran Bapak-Ibu di forum ini sangat berarti karena mewakili berbagai pemangku kepentingan dengan keahlian, pengalaman, dan perspektif yang berbeda,” ujar Bupati.

Beliau menyampaikan bahwa konsultasi publik ini bertujuan untuk menyerap aspirasi, menggali permasalahan aktual, dan berbagi informasi strategis mengenai isu-isu pembangunan daerah. “Hasil dari forum ini akan menjadi landasan penting dalam merumuskan kebijakan pembangunan lima tahun ke depan,” tambahnya.

RPJMD 2025–2029, lanjut Bupati, Thaher Hanubun harus berorientasi pada visi pembangunan "Maluku Tenggara yang Mandiri, Cerdas, Demokratis dan Berkeadilan menuju Maluku Tenggara Hebat", dengan mengusung slogan SETARA, SEJAHTERAKAN NEGERI, yang bermakna “no one left behind”. Ia menekankan bahwa tidak boleh ada satu pun warga atau kelompok masyarakat yang tertinggal dalam proses pembangunan.

Dalam arahannya, Bupati juga mengingatkan pentingnya efisiensi anggaran. “Program tidak perlu banyak, yang terpenting tepat sasaran dan berbasis data yang valid. Kita harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan berasal dari permasalahan riil masyarakat, sementara keinginan bisa datang dari angan-angan,” tegasnya.

Lebih lanjut, beliau menyampaikan beberapa poin penting dalam penyusunan RPJMD:

1. RPJMD harus fokus pada program-program prioritas yang berbasis data dan berdampak langsung bagi masyarakat.


2. Perlu adanya mekanisme umpan balik (feedback) publik secara berkelanjutan, bukan hanya saat penyusunan awal.


3. Pemetaan kelompok rentan harus dilakukan agar tidak ada yang terpinggirkan.


4. Visi daerah harus dijabarkan ke dalam indikator yang jelas dan terukur.



Bupati menutup sambutannya dengan mengajak seluruh perangkat daerah untuk aktif menyuplai data dan referensi sektoral, serta mendorong sinergi semua pihak dalam proses penyusunan dokumen perencanaan ini agar dapat terealisasi sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan daerah.

Sebagai penutup, Bupati menyampaikan pesan penuh makna tentang makna usia dan pertumbuhan pribadi:

"Menjadi tua bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, melainkan sesuatu yang patut dibanggakan. Garis-garis di wajah bukan tanda usia, tetapi bukti bahwa kita telah hidup, tertawa, menangis, dan tumbuh. Kita tidak menjadi kurang berharga, justru lebih bernilai."

Dengan semangat kolaborasi dan inklusivitas, Forum Konsultasi Publik RPJMD Maluku Tenggara ini diharapkan dapat melahirkan dokumen perencanaan yang responsif dan berdaya guna bagi seluruh masyarakat. (Kef) 



Posting Komentar

0 Komentar