Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Bupati Malra Tutup MTQ XXXI: Al-Qur’an Perekat Persaudaraan, Bukan Alat Politik

Bupati Malra Tutup MTQ XXXI: Al-Qur’an Perekat Persaudaraan, Bukan Alat Politik


Langgur, liputan21.com — Bupati Maluku Tenggara Muhamad Thaher Hanubun secara resmi menutup Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXI Tingkat Kabupaten Maluku Tenggara, seraya menegaskan bahwa Al-Qur’an harus menjadi sumber kedamaian, persatuan, dan pembinaan karakter, bukan alat pembenaran kepentingan politik praktis.

Penutupan MTQ XXXI berlangsung khidmat dengan dihadiri unsur Forkopimda, Wakil Ketua Pengadilan Agama dan Pengadilan Negeri, para alim ulama, dewan hakim, peserta MTQ dari 11 kecamatan, serta tokoh masyarakat.

Dalam sambutannya, Bupati Thaher Hanubun menyampaikan rasa syukur atas suksesnya penyelenggaraan MTQ XXXI, meskipun digelar secara sederhana menyesuaikan dengan kondisi efisiensi anggaran daerah.

 “MTQ XXXI ini tetap berjalan dengan meriah dan penuh makna. Meski tidak dilaksanakan di lapangan terbuka seperti sebelumnya, kualitas peserta dari 11 kecamatan sungguh luar biasa,” ujar Bupati.

Bupati menegaskan bahwa MTQ bukan sekadar ajang lomba membaca Al-Qur’an, melainkan ruang strategis untuk pembinaan akhlak, karakter, dan kepribadian generasi Qur’ani.

 “Al-Qur’an hadir sebagai pedoman hidup, memperkuat hubungan manusia dengan Allah dan sesama manusia. Hakikat agama adalah sumber kedamaian dan persatuan,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan seluruh peserta agar tidak berhenti hanya pada prestasi lomba. Menurutnya, nilai utama MTQ adalah bagaimana Al-Qur’an dibumikan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun wilayah masing-masing.

“Jangan cukup menjadi juara lalu selesai. Turunkan nilai-nilai Al-Qur’an di rumah dan di lingkungan, agar benar-benar menjadi rahmat bagi sesama,” pesan Bupati.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Thaher Hanubun juga memberikan penekanan penting bahwa agama tidak boleh dijadikan alat kepentingan politik praktis.

 “Perbedaan agama dan pilihan politik adalah hal yang wajar, tetapi persaudaraan, toleransi, dan keamanan daerah harus tetap kita jaga bersama,” tandasnya.

Bupati menyampaikan apresiasi kepada dewan hakim dan panitia yang telah bekerja profesional dalam menilai peserta, serta memaklumi adanya peserta yang belum meraih juara.

 “Yang terbaik akan kita persiapkan untuk menghadapi MTQ tingkat Provinsi. Mudah-mudahan dari Maluku Tenggara akan lahir qari dan qariah yang mampu mengharumkan nama daerah hingga tingkat nasional,” ujarnya optimistis.

Penutupan MTQ XXXI ditandai dengan ungkapan syukur dan doa, agar dari ajang ini lahir generasi Qur’ani yang cerdas akalnya, luhur budinya, kuat imannya, serta kokoh menjaga adat dan persaudaraan.

Dengan mengucapkan Alhamdulillahirabbil’alamin, Bupati Maluku Tenggara secara resmi menutup MTQ XXXI Tingkat Kabupaten Maluku Tenggara.


Posting Komentar

0 Komentar