Tual Liputan 21.com – Aksi unjuk rasa yang digelar aliansi Cipayung Plus Kota Tual Menggugat pada Selasa (2/9/2025) berlangsung damai. Sekitar 30 mahasiswa menyampaikan aspirasi di depan Mako Polres Tual, Kantor Wali Kota, hingga DPRD, dengan pengamanan ketat aparat gabungan TNI–Polri.
Pengamanan dipimpin langsung Kapolres Tual, AKBP Adrian Soeharto Yonathan Tuuk, S.I.K., M.H.. Meski mengerahkan lebih dari 200 personel gabungan (Polres Tual, Brimob, TNI AD, AL, dan AU), Kapolres memilih pendekatan persuasif. Ia turun langsung menemui mahasiswa di depan Mako Polres Tual dan berdialog dengan mereka.
“Terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa atas penyampaian aspirasinya secara akademisi. Harapan kita bersama, kejadian di daerah lain tidak terjadi di Kota Tual yang kita cintai. Tuntutan rekan-rekan akan kami sampaikan kepada Bapak Kapolda Maluku,” tegas Kapolres.
Tuntutan Mahasiswa
Dalam aksinya, mahasiswa membawa sejumlah tuntutan nasional, antara lain:
DPRD Kota Tual diminta merekomendasikan RUU Perampasan Aset ke DPR RI.
Pembebasan tahanan massa aksi secara nasional.
Pengusutan tuntas pelanggaran HAM.
Desakan kepada Presiden agar mencopot Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Sementara di tingkat lokal, mahasiswa menyoroti berbagai persoalan di Kota Tual, mulai dari:
Penegakan hukum dan penambahan pos keamanan di wilayah rawan.
Pemindahan pasar murah ke wilayah pedesaan dan pulau-pulau.
Evaluasi distribusi minyak tanah dan penambahan SPBU.
Kejelasan status honorer petugas kebersihan.
Transparansi anggaran DPRD, termasuk dana poker.
Konsistensi alokasi APBD 20% untuk pendidikan.
Aksi Berlanjut ke Kantor Wali Kota dan Kantor DPRD
Setelah menyampaikan orasi di Polres, massa bergerak ke Kantor Wali Kota Tual. Mereka diterima langsung oleh Wakil Wali Kota H. A. Amir Rumra, S.Pi., M.Si. bersama Forkopimda dan diberi ruang untuk menyampaikan tuntutan di aula kantor.
Sekitar pukul 13.45 WIT, massa melanjutkan aksi ke Kantor DPRD Kota Tual. Ketua DPRD dan sejumlah anggota dewan turun langsung menerima para mahasiswa.
Hingga aksi berakhir pada pukul 14.55 WIT, situasi tetap aman, tertib, dan kondusif. Pendekatan humanis aparat disebut menjadi kunci jalannya aksi yang damai.
0 Komentar