Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Festival Jejak Budaya Benteng Batu Wulurat 2025, Momentum Kebangkitan Budaya Evav di Kei Besar

Festival Jejak Budaya Benteng Batu Wulurat 2025, Momentum Kebangkitan Budaya Evav di Kei Besar


Wulurat, Liputan21.com – 19 September 2025
Suasana meriah dan penuh khidmat mewarnai pembukaan Festival Jejak Budaya Benteng Batu Wulurat 2025 di Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Jumat (19/9/2025).

Kedatangan Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Thaher Hanubun bersama rombongan, disambut hangat oleh masyarakat Ohoi Wulurat lewat pengalungan syal, tarian panah, cakalele, hingga doa adat oleh para tokoh adat setempat.

Festival yang dihadiri Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX, Dodi Wiranto, jajaran Forkopimda Maluku Tenggara, perangkat daerah, para Rat Ur Siw-Lor Lim-Lor Lobay, tokoh adat, tokoh agama, serta pemerhati seni budaya Kei ini menjadi saksi nyata semangat masyarakat dalam menjaga dan menghidupkan warisan budaya leluhur.

Bupati: Momentum Kebangkitan Budaya Evav

Dalam sambutannya, Bupati Thaher Hanubun menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya sebagai identitas masyarakat Kei.

“Selain karunia alam yang indah dan kaya, kita juga dikaruniai kearifan lokal dan adat istiadat yang tetap terjaga sampai hari ini. Ini semua patut kita hargai dan banggakan. Hari ini saya tandai sebagai momentum kebangkitan budaya Evav di Pulau Kei Besar,” tegas Bupati.



Ia memberikan apresiasi tinggi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX yang telah berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan masyarakat Ohoi Wulurat sehingga festival ini dapat terselenggara. Menurutnya, kegiatan ini harus terus dikembangkan secara profesional agar mampu menjadi magnet wisata budaya dan agenda tahunan kebanggaan masyarakat Kei.

Budaya Kei, Identitas dan Potensi Pariwisata

Bupati juga menekankan bahwa kekayaan sejarah, seni, dan budaya Kei bukan sekadar warisan, tetapi juga memiliki nilai strategis dalam pembangunan daerah.

“Pemerintah menyadari potensi budaya Kei sebagai bagian integral pembangunan yang arif. Pengelolaan kekayaan budaya bertujuan membina, mengembangkan, sekaligus meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap budaya daerah,” jelasnya.



Festival Jejak Budaya Benteng Batu Wulurat 2025 menjadi bukti nyata kepedulian masyarakat Ohoi Wulurat dalam membangkitkan sektor kebudayaan yang menopang pariwisata berkelanjutan di Maluku Tenggara.

Sebagai penutup, Bupati menyampaikan harapannya agar festival ini tidak hanya berhenti di tahun 2025, melainkan terus berkembang menjadi tradisi tahunan yang semakin dikenal, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional bahkan internasional.



Posting Komentar

0 Komentar