Langgur, Liputan 21.com – Wakil Bupati Maluku Tenggara, Charlos Viali Rahantoknam, S.H., M.Kn., memberikan apresiasi tinggi atas suksesnya pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di seluruh 191 desa/ohoi se-Kabupaten Maluku Tenggara. Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan Diklat Penguatan Kapasitas Pengelolaan Koperasi Desa Merah Putih Tahun 2025 di Aula Syafira Hotel, Langgur, Rabu (16/7/2025).
> “Ini capaian luar biasa. Hingga 25 Juni lalu, koperasi Merah Putih telah terbentuk di semua desa. Seratus persen! Saya sangat mengapresiasi kerja keras Dinas Koperasi dan seluruh pihak yang terlibat,” ungkap Wabup Rahantoknam dalam sambutannya.
Ia menyampaikan bahwa pembentukan koperasi desa merupakan bagian dari instruksi langsung Presiden Republik Indonesia, dan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah daerah dan masyarakat untuk memastikan pelaksanaannya berjalan optimal.
> “Koperasi ini bisa sukses atau tidak, semua tergantung dari kita sendiri, terutama para pengurus dan anggota di lapangan,” tegasnya.
Koperasi: Motor Penggerak Ekonomi dan Wadah Perjuangan Rakyat
Wabup menegaskan bahwa koperasi bukan hanya sekadar lembaga ekonomi, melainkan juga wadah perjuangan bersama untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat desa. Ia menepis anggapan bahwa koperasi milik pribadi atau segelintir orang.
> “Koperasi bukan milik kepala desa, bukan milik pengurus saja. Ini milik seluruh masyarakat desa. Karena itu, koperasi harus dikelola secara profesional, sehat, transparan, dan akuntabel,” katanya.
Dirinya juga mendorong pembenahan kelembagaan koperasi agar memiliki struktur organisasi yang kuat dan mampu berfungsi sebagai instrumen pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal.
Potensi Lokal Jadi Modal, UMKM Tak Hanya Soal Kuliner
Dalam sambutannya, Wabup juga mengajak seluruh peserta diklat dan pengelola koperasi untuk menggali potensi ekonomi desa masing-masing. Ia mencontohkan sektor-sektor potensial seperti pertanian, perikanan, kerajinan tangan, hingga pariwisata lokal.
> “UMKM itu bukan hanya makanan. Semua jenis usaha rakyat—asal tidak menyusahkan orang—adalah bagian dari UMKM. Termasuk petani, nelayan, dan pelaku wisata,” jelasnya.
Koperasi Harus Bersinergi dengan Desa
Rahantoknam juga menekankan pentingnya sinergi antara koperasi dan pemerintah desa. Ia mengingatkan bahwa koperasi tidak boleh berjalan sendiri tanpa arah yang jelas dan tanpa dukungan dari pemerintah desa.
> “Jangan sampai koperasi jalan ke kiri, desa jalan ke kanan. Tujuan kita satu: kesejahteraan masyarakat. Jadi, program seperti dana desa harus terintegrasi dengan gerak koperasi,” ujarnya.
Ia mendorong agar pengurus koperasi terus membangun komunikasi dan menyelesaikan persoalan secara kolektif demi mencapai tujuan bersama.
Kunci Sukses: SDM Berkualitas dan Semangat Gotong Royong
Di akhir sambutannya, Wabup menekankan bahwa koperasi yang kuat sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia dan semangat gotong royong para anggotanya.
> “Kita sadar honor pengurus koperasi tidak besar. Tapi semangatnya harus besar. Mereka yang berkumpul di koperasi itu bukan karena uang, tapi karena niat tulus membangun desa,” pungkasnya.
Dengan semangat kolektif dan pelatihan berkelanjutan seperti diklat ini, Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara optimis koperasi desa akan menjadi pilar utama dalam mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat.
0 Komentar