Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Untaian Kasih atas Kepergian Kedua (Almarhum) Adik Kami: Untuk Eka, Bagus, dan Keluarga Baru Mereka di Nuhu Evav

Untaian Kasih atas Kepergian Kedua (Almarhum) Adik Kami: Untuk Eka, Bagus, dan Keluarga Baru Mereka di Nuhu Evav


Tanah Kei yang tercinta,
Masyarakat Nuhu Evav yang memeluk kami dengan hangat,

Belum genap satu purnama sejak pertama kali kami menginjakkan kaki di tanah ini. Kami datang dari jauh, membawa serta anak-anak muda dengan mata berbinar, penuh mimpi dan semangat. Kalian, warga Ohoi Debut, Ohoi Rumadian, Ratschap Manyeuw, menjadi dermaga pertama bagi hati kami. 

Kalian membuka pintu rumah dan pintu hati, menerima kami bukan sebagai tamu, tetapi sebagai anak-anak kalian sendiri yang pulang ke kampung halaman.

Kalian suguhkan senyum, bagikan kisah, dan ajarkan bagaimana hidup selaras dengan alam. Atas setiap tawa yang kita bagi, atas secangkir kopi halia yang kita nikmati bersama sejak akhir Juni lalu, kami haturkan terima kasih yang tak terhingga.

Di antara anak-anak muda itu, ada dua jiwa yang paling bersinar.

Untuk adik-adikku, Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo...

Mas Ilham masih ingat betul hari itu, ketika kalian dengan yakin memilih untuk turut berjuang di sini. Sejak awal Februari lalu, kalian datang kepada Ibu Antari Innaka, membawa proposal mimpi: membangun rumah bagi ikan-ikan, bertualang di belantara mangrove Debut-Rumadian, dan menanam terumbu karang di lautan Kei yang memesona, dengan tangan kalian sendiri.

Terima kasih, Eka dan Bagus.
Terima kasih telah percaya pada Bu Antari dan Mas Ilham untuk mendampingi langkah kalian di tanah Kei ini. Terima kasih telah menitipkan semangat dan cita-cita kalian dalam bimbingan kami. Sebuah kepercayaan yang kini terasa begitu berat, namun sekaligus begitu mulia untuk kami pikul.

Kalian ingin merawat laut, dan ternyata, laut yang kalian cintai itu lebih menginginkan kalian. Ia memanggil kalian pulang lebih cepat, menjadikan kalian bagian dari keabadiannya.

Di tengah badai duka itu, di tengah ombak yang mengguncang batin kami, kami melihat cahaya.

Cahaya itu adalah kalian, masyarakat Nuhu Evav.
Dari Ohoi Debut hingga kampung-kampung sekitarnya, dari Ratschap Manyeuw hingga ujung Tual sana. Saat kabar duka itu tiba, kalian tidak membiarkan kami menangis sendirian. Kalian berlari menembus ombak, bukan hanya sebagai penolong, tapi sebagai keluarga.

Kalian terjun ke laut yang bergelora, mempertaruhkan nyawa untuk mencari anak-anak kami, adik-adik kami, sahabat-sahabat yang kami kasihi. Tangis kalian mengalir bersama kami, pelukan kalian menguatkan kami yang rapuh.

Kalian tunjukkan pada dunia arti sejati dari Ain Ni Ain—bahwa kita adalah satu.
Kalian adalah bukti bahwa kemanusiaan adalah bahtera terkuat di tengah badai mana pun.

Terima kasih, terima kasih, terima kasih, saudara-saudaraku di Nuhu Evav.
Luka ini adalah luka kita bersama.

Hari ini, dengan hati yang remuk redam, kami titipkan nama mereka pada tanah dan lautan Kei. Mereka datang dengan niat mulia untuk membangun terumbu karang, dan kini biarlah semangat mereka menjadi terumbu karang abadi di dasar hati kami dan di sanubari Nuhu Evav. 

Mereka tidak tenggelam, mereka berpulang ke rumah yang lebih luas.
Arwah mereka kini menari bersama ikan-ikan, bersemayam dalam setiap debur ombak dan semilir angin pantai.

Selamat jalan, Eka dan Bagus.
Perjuangan kalian telah usai. Namamu akan kami kenang sebagai simbol pengabdian yang tulus.

Selamat berlayar menuju keabadian.

Kalian telah mencapai tujuan akhir pengabdian ini: menyatukan hati begitu banyak orang dalam cinta dan kepedulian. Perjalanan kalian di dunia mungkin singkat, namun kisah kalian akan hidup selamanya di tanah Kei ini.

Kami akan pulang, namun sebagian hati kami akan selamanya tertinggal di sini, bersama kalian, dan bersama seluruh saudara yang mencintai kita.

Tetya', Tama'a, terima kasih kepada ratusan warga yang telah menyertai setiap perjalanan (almarhum) Eka dan Bagus, dari lautan lepas, rumah sakit, masjid raya, hingga ke bandara Ibra.

Dengan hormat dan duka yang mendalam,

Antari Innaka & Ilham Maulana
Pembimbing Lapangan KKN-PPM UGM
Manyeuw, Maluku Tenggara 2025



Posting Komentar

0 Komentar