Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Kodim 1503/Tual Klarifikasi Kasus Danramil Elat, Tekankan Penyelesaian Secara Adat dan Kekeluargaan

Kodim 1503/Tual Klarifikasi Kasus Danramil Elat, Tekankan Penyelesaian Secara Adat dan Kekeluargaan


Tual, Liputan 21.com — Menanggapi pemberitaan yang beredar terkait insiden antara Danramil Elat dan salah satu tokoh pemuda Desa Mataholat, Komando Distrik Militer (Kodim) 1503/Tual memberikan klarifikasi dan menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan dan adat. Rabu, 9 Juli 2025

Komandan Kodim 1503/Tual menegaskan bahwa TNI hadir untuk rakyat dan lahir dari rakyat. Ia menyampaikan bahwa sebagai manusia biasa, prajurit TNI pun tidak luput dari kekhilafan. Oleh sebab itu, peristiwa ini diharapkan menjadi pembelajaran bersama untuk mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat.

> “Sebagai manusia biasa tentu tidak luput dari kesalahan. Mari kita jadikan ini sebagai momentum introspeksi bersama. TNI lahir dari rakyat untuk rakyat dan kembali ke rakyat, sehingga kepentingan rakyat adalah yang utama,” ungkap Dandim 1503/Tual.



Ia juga menambahkan bahwa kehadiran TNI bukan untuk menciptakan rasa takut, melainkan untuk memastikan situasi wilayah tetap aman dan kondusif.

Penyelesaian Lewat Adat dan Kekeluargaan

Permasalahan yang melibatkan Danramil Elat dan Sdr. Muh. Nur Amin Matdoan telah diselesaikan secara kekeluargaan melalui mekanisme adat yang dihormati oleh masyarakat setempat. Tokoh agama dan masyarakat pun telah menyepakati penyelesaian tersebut sebagai jalan yang bermartabat.

Tokoh masyarakat, Hi. Dullah Natanubun, mengatakan,

> “Permasalahan ini mempertemukan kita dalam bingkai kekeluargaan. Kita adalah satu rumpun. Penyelesaian adat adalah penyelesaian bermartabat yang harus dijunjung.”



Ia juga menekankan pentingnya menjaga kepercayaan rakyat terhadap TNI sebagai pelindung dan pelayan masyarakat.

Sementara itu, Raja Kilsoin, Adi Sultan Boiratan, yang mewakili keluarga besar Danramil Elat, secara terbuka menyampaikan permintaan maaf:

> “Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Kami sudah melakukan perjalanan adat ke keluarga besar Mataholat untuk menyampaikan permohonan maaf dan menjalin kembali silaturahmi.”




Perjalanan adat tersebut juga akan dilanjutkan ke Desa Mataholat sebagai bentuk penghormatan dan penguatan tali persaudaraan.

Sikap Tokoh Pemuda dan Masyarakat

Tokoh pemuda, Mindhuri Koedubun, memberikan apresiasi atas penyelesaian yang ditempuh secara arif dan bijaksana.

> “Ini adalah bentuk semangat leluhur kita: Fanganan, Ain Ni Ain. Permasalahan seperti ini harus diselesaikan dengan hati yang dingin dan saling menghargai.”



Sementara itu, Sdr. Muh. Nur Amin Matdoan secara pribadi menyatakan telah memaafkan Danramil Elat.

> “Saya sudah memaafkan secara pribadi. Biarlah ini menjadi pengalaman berharga untuk kita semua agar tidak terulang.”



Senada, perwakilan pemuda Mataholat, Ikbal Rahaningmas, berharap agar peristiwa ini menjadi pelajaran untuk memperkuat hubungan antara TNI dan masyarakat ke depannya.



Posting Komentar

0 Komentar