Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

KNPI Maluku Tenggara Soroti Pemadaman Listrik Mendadak, Desak PLN Lebih Transparan

KNPI Maluku Tenggara Soroti Pemadaman Listrik Mendadak, Desak PLN Lebih Transparan


Maluku Tenggara, Liputan 21.com — Pemadaman listrik tanpa pemberitahuan kembali terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Maluku Tenggara, memicu keresahan masyarakat. Warga mengeluhkan terganggunya aktivitas harian, usaha kecil, hingga layanan publik akibat pemutusan listrik yang terjadi secara tiba-tiba.

Menyikapi kondisi ini, Ketua KNPI Maluku Tenggara, Pablo Rafra, menyuarakan kritik keras terhadap kinerja PLN yang dinilainya tidak profesional.

> “Kami minta PLN transparan dan terbuka kepada masyarakat. Jika memang ada gangguan atau pemeliharaan, sampaikan secara resmi kepada publik, bukan tiba-tiba main padam saja,” tegas Pablo Rafra, Jumat (18/7/2025).



Menurutnya, pemadaman mendadak tanpa pemberitahuan menunjukkan lemahnya pola komunikasi PLN kepada konsumen, yang justru menambah beban masyarakat, terutama para pelaku usaha kecil yang sangat bergantung pada pasokan listrik.

> “Listrik adalah kebutuhan vital. Ketika alirannya diputus mendadak, itu berdampak ke semua sektor—ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan. Ini bukan hanya soal teknis, tapi menyangkut tanggung jawab pelayanan publik,” ujarnya.



KNPI Maluku Tenggara mendorong PLN untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pelayanan dan komunikasi kepada pelanggan. Ia menekankan bahwa kehadiran PLN bukan hanya sebagai penyedia energi, tetapi juga harus menjadi mitra masyarakat dalam menjamin kenyamanan dan kestabilan kehidupan sehari-hari.

> “Jangan biarkan masyarakat terus menjadi korban dari sistem yang tidak transparan. PLN harus hadir dengan tanggung jawab,” tambahnya.



KNPI Maluku Tenggara menegaskan komitmennya untuk terus mengawal isu-isu publik, terutama dalam hal peningkatan kualitas pelayanan yang adil, transparan, dan berpihak pada kepentingan masyarakat luas.




Posting Komentar

0 Komentar