Kei Besar, Maluku Tenggara, Liputan 21.com – Sesudah meninjau langsung lokasi bencana alam di Pulau Kei Besar utara Barat, Bupati Maluku Tenggara Muhamad Thaher Hanubun bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menyempatkan diri berdiskusi dengan Pimpinan Klasis dan para Pendeta Gereja Protestan Maluku (GPM). Kamis, 31/7/2025
Pertemuan yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan itu menegaskan semangat kolaborasi lintas iman dan lembaga untuk membangun Maluku Tenggara secara inklusif dan berkeadilan.
“Tidak ada perbedaan dalam membangun Maluku Tenggara. Semua warga adalah anak-anak daerah yang harus kita layani bersama,” ujar Bupati Thaher.
Bupati juga menyampaikan bahwa dukungan dan kolaborasi pemerintah daerah tidak pandang bulu. Ia menegaskan kehadiran negara, khususnya dalam merespons bencana alam dan kerusakan ekologis yang merugikan masyarakat.
Ketua Klasis GPM Kei Besar dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah daerah. Ia menyebut bahwa kehadiran Bupati merupakan bentuk nyata dukungan dan kepedulian terhadap pelayanan gereja dan masyarakat yang terdampak bencana.
“Doa kami menyertai Pak Bupati dan seluruh jajaran pemerintah. Kami merasa terayomi dan diberi perhatian khusus. Ini menjadi kekuatan bagi kami untuk terus melayani dan bertumbuh,” ujar salah satu pendeta.
Dalam kesempatan itu juga disampaikan beberapa harapan dari jemaat, antara lain:
Perhatian terhadap dampak bencana banjir dan longsor di beberapa wilayah.
Dukungan terhadap pemberdayaan masyarakat, termasuk potensi tambang lokal.
Pembangunan kembali rumah-rumah warga yang rusak akibat bencana.
Dukungan terhadap generasi muda, termasuk penguatan kelembagaan dan fasilitas pendidikan.
Perwakilan angkatan muda GPM, Pdt. Watimury, menambahkan bahwa pemuda gereja siap bekerja sama dalam mendukung program-program pembangunan daerah. Ia juga meminta perhatian terhadap status tanah gereja yang disebut-sebut terdampak proyek pembangunan.
Sementara itu, Ketua Majelis Jemaat Weduar melaporkan bahwa terdapat delapan rumah warga yang rusak akibat bencana beberapa waktu lalu. Ia menyampaikan terima kasih atas respons cepat Pemda dalam menindaklanjuti kebutuhan warga.
Pertemuan ditutup dengan harapan besar agar komunikasi dan sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga keagamaan terus terjalin demi kesejahteraan bersama seluruh masyarakat Maluku Tenggara.
0 Komentar