KAHMI Malra Apresiasi Silaturahmi Bupati dan Uskup: Wujud Keharmonisan dalam Bingkai Ain ni Ain
Langgur, Liputan 21.com – Langkah penuh makna ditunjukkan oleh Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun, dan Uskup Diosis Amboina dalam membangun keharmonisan antarumat beragama di Bumi Larvul Ngabal. Silaturahmi hangat antara kedua tokoh ini mendapat apresiasi tinggi dari Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Maluku Tenggara karena dinilai sebagai wujud nyata toleransi beragama serta penguatan persaudaraan di tengah keberagaman masyarakat. Senin, 2/6/2025.
Silaturahmi yang terjalin ini bukan hanya simbolis, melainkan mencerminkan komitmen bersama untuk menjaga nilai-nilai persatuan dan kebersamaan. Dalam konteks multikultural seperti di Kepulauan Kei, langkah ini menjadi sangat penting dalam memperkuat harmoni sosial di tengah masyarakat yang menjunjung tinggi filosofi lokal “Ain ni Ain, Fuut Ain Mehe Ni Ngifun, Manut Ain Mehe Ni Tilur” — satu hati, satu jiwa, saling menopang dalam kebaikan.
> “Silaturahmi antara pemimpin daerah dan tokoh agama merupakan bagian penting dari toleransi dan kerukunan. Ini tidak hanya menciptakan suasana yang sejuk, tetapi juga menjadi pondasi bagi stabilitas sosial dan pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Ahmad Difinubun, salah satu pengurus KAHMI Malra.
KAHMI Malra memandang bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan pemuka agama memiliki peran strategis dalam menciptakan masyarakat yang damai, adil, dan sejahtera. Melalui dialog dan kerja sama lintas iman, potensi konflik sosial dapat diminimalkan, sementara nilai-nilai gotong royong dan kepedulian sosial dapat terus ditumbuhkan.
> “Kita berharap silaturahmi antara Bupati dan Uskup ini dapat menjadi teladan, bukan hanya bagi pejabat atau pemuka agama lainnya, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Maluku Tenggara dalam kehidupan sosial sehari-hari,” tambah Difinubun.
Lebih dari sekadar agenda seremonial, pertemuan ini dinilai sebagai bentuk konkret dari kepemimpinan yang merangkul dan membangun. Di tengah tantangan zaman yang kerap memecah belah atas nama identitas, silaturahmi lintas iman ini menjadi oase yang menguatkan nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan.
Dengan memperkuat komunikasi dan kolaborasi antarelemen masyarakat, Maluku Tenggara diyakini akan terus tumbuh sebagai daerah yang tidak hanya indah secara geografis, tetapi juga sejuk secara sosial, damai dalam keberagaman, dan kuat dalam persatuan. (Kef)
0 Komentar