Maluku Tenggara, Liputan 21.com – Bupati Maluku Tenggara, Mohamad Thaher Hanubun, secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Tahun 2026 untuk lima kecamatan di wilayah Kei Besar.
Kegiatan berlangsung di Elat, Senin (5/5/2025), dan dibuka dengan penyambutan adat berupa pengalungan syal dan prosesi Rinin—doa adat khas yang disampaikan dengan menggunakan air kelapa muda sebagai simbol penerimaan tamu.
Hadir dalam kegiatan tersebut Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Wakil Bupati, anggota DPRD, para camat, raja, kepala ohoi dan perangkatnya, jajaran pemerintah daerah, serta perwakilan masyarakat dari berbagai elemen. Musrenbang ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam menyerap aspirasi masyarakat dan memastikan arah pembangunan yang tepat sasaran, inklusif, dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan pesan penuh makna tentang pentingnya pembangunan hari ini sebagai warisan untuk generasi mendatang.
> “Hari ini, kita berkumpul bukan hanya untuk membicarakan rencana pembangunan, tetapi untuk membangun masa depan Kei Besar yang lebih cerah. Apa yang kita kerjakan hari ini akan menjadi warisan berharga bagi anak cucu kita nanti,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa Pulau Kei Besar adalah tanah warisan leluhur yang harus dijaga dan dibangun secara bijaksana. Dalam perumpamaan menyentuh, Bupati menyampaikan:
> “Tanah yang kita lepaskan hari ini adalah jalan raya kesejahteraan untuk anak cucu kita besok. Air yang mengalir di pipa itu akan menjadi sungai kehidupan yang menghidupi generasi mendatang.”
Meski telah banyak kemajuan dicapai—seperti pembangunan jalan dan jembatan, penyediaan air bersih, serta perencanaan pembangunan rumah sakit—berbagai tantangan masih membayangi, seperti tingginya angka stunting, kemiskinan ekstrem, dan rumah tidak layak huni, terutama di wilayah Kei Besar.
Musrenbang menjadi wadah strategis bagi masyarakat dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk berdialog, menyelaraskan kebutuhan riil dengan kebijakan pembangunan daerah. Bupati mengajak seluruh pihak untuk membuka diri dan bersama-sama membangun daerah.
> “Mari kita buka hati. Mari kita buka pikiran. Mari kita buka tangan menyambut pembangunan. Karena pembangunan Kei Besar bukan untuk orang lain—tetapi warisan kita untuk darah daging kita sendiri,” pungkasnya.
Dengan mengusung semangat “Langkah Kita Hari Ini, Warisan Mereka Esok,” Musrenbang ini diharapkan menjadi fondasi kuat dalam mewujudkan Kei Besar yang lebih maju, berkeadilan, dan sejahtera bagi seluruh masyarakatnya.
0 Komentar