Balikpapan, Liputan 21.com — Tragedi laut kembali mengguncang perairan Kalimantan Timur. Kapal Feri KMP Muchlisa tenggelam di Teluk Balikpapan, tepatnya di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, pada Senin (5/5), setelah mengalami kerusakan serius pada bagian as propeler yang menyebabkan kebocoran dan berujung pada tenggelamnya kapal secara keseluruhan.
Menanggapi insiden tersebut, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan di bawah komando Kolonel Laut (P) Edi Kuswanto bergerak cepat mengerahkan unsur laut dan darat ke lokasi kejadian. Lanal Balikpapan bekerja sama dengan Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Posmat PPU, Posal Kampung Baru, Basarnas, Ditpolairud Polda Kaltim, Polairud PPU dan Balikpapan, BPBD, serta unit pemadam kebakaran daerah.
Berkat koordinasi yang baik dan respons yang sigap, puluhan penumpang dan awak kapal berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
Namun demikian, dua orang awak kapal masih dinyatakan hilang dan saat ini dalam proses pencarian intensif oleh tim penyelam dari berbagai instansi, termasuk penyelam dari TNI AL.
Selain menelan korban, kecelakaan ini juga menyebabkan kerugian materiil yang cukup besar. Sejumlah kendaraan yang berada di dalam kapal, seperti mobil pribadi, truk, dan sepeda motor, ikut tenggelam dan tidak dapat diselamatkan.
Aksi tanggap darurat yang dilakukan Lanal Balikpapan bersama unsur SAR gabungan mencerminkan kesigapan TNI AL dalam menjalankan tugas kemanusiaan.
TNI AL tidak hanya bertugas menjaga kedaulatan maritim, tetapi juga senantiasa hadir dalam membantu masyarakat dalam situasi darurat.
Komitmen ini sejalan dengan arahan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, yang menekankan bahwa TNI AL harus selalu hadir untuk rakyat, baik dalam menjaga keamanan laut maupun dalam operasi kemanusiaan dan penyelamatan.
0 Komentar