Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Bupati Maluku Tenggara Tegaskan Pentingnya Kerukunan Umat Beragama dalam Bingkai Ain Ni Ain

Bupati Maluku Tenggara Tegaskan Pentingnya Kerukunan Umat Beragama dalam Bingkai Ain Ni Ain


Langgur, Liputan 21.com – Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Thaher Hanubun, menegaskan bahwa kerukunan antar umat beragama merupakan fondasi utama dalam menjaga persatuan dan keharmonisan masyarakat di Bumi Larvul Ngabal. Penegasan tersebut disampaikan saat membuka Kegiatan Pembinaan Kerukunan Umat Beragama dalam Bingkai Ain Ni Ain Tahun 2025, yang berlangsung di Langgur, Selasa (30/12/2025).

Kegiatan ini dihadiri unsur Forkopimda Kabupaten Maluku Tenggara, Kepala Kantor Kementerian Agama Maluku Tenggara, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, pimpinan OPD, pengurus FKUB, Majelis Ulama Indonesia Maluku Tenggara, Wakil Uskup Wilayah Kei Kecil dan Kota Tual, Ketua Klasis Pulau-Pulau Kei Kecil dan Kota Tual, serta tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan, dan tokoh pemuda.

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan ucapan selamat Natal Tahun 2025 kepada umat Kristiani, sekaligus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus memperkuat nilai toleransi dan persaudaraan.

“Intisari kerukunan umat beragama adalah menjunjung tinggi toleransi, saling menghormati, saling pengertian, dan kerja sama untuk hidup berdampingan secara damai dan harmonis, berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” ujar Bupati.

Bupati menjelaskan bahwa pilar utama kerukunan umat beragama meliputi toleransi, saling menghormati keyakinan, saling pengertian dan tenggang rasa, kerja sama dalam kehidupan sosial dan pembangunan, serta kesetaraan hak setiap warga negara dalam menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya.

Ia juga menekankan pentingnya implementasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan bermasyarakat, seperti tidak memaksakan keyakinan kepada orang lain, menjaga sikap dan ucapan agar tidak menyinggung perasaan umat beragama lain, menyelesaikan perselisihan melalui musyawarah, serta mendukung program pemerintah dan menjaga ketertiban umum.

Lebih lanjut, Bupati mengingatkan bahwa nilai-nilai luhur adat Kei yang diwariskan para leluhur, seperti kasih sayang, saling menghormati, dan gotong royong, mulai tergerus oleh perkembangan zaman.

“Pesan para leluhur Evav–Kei yang sarat makna kebersamaan dan penghormatan kini mulai pudar. Karena itu, kita harus kembali merawat adat istiadat melalui ucapan, sikap, tindakan, serta karya nyata dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.

Melalui kegiatan pembinaan ini, Bupati berharap lahir gagasan-gagasan cerdas dan solutif sebagai rujukan dalam menghadapi berbagai persoalan kemanusiaan, demi mewujudkan Maluku Tenggara yang aman, rukun, dan sejahtera.

Kegiatan pembinaan kerukunan umat beragama ini secara resmi dibuka oleh Bupati Maluku Tenggara, dengan harapan dapat memperkuat harmoni sosial dan menjadikan Maluku Tenggara sebagai daerah yang damai dan religius.

Posting Komentar

0 Komentar