Tual, liputan21.com — Pantai Tavidu Ohoi Taar kembali menjadi pusat perhatian. Selama dua hari, 22–23 November 2025, lokasi wisata ini dipadati ribuan penonton yang antusias menyaksikan Lomba Dayung Belan Mini dalam rangka menyongsong Hari Guru Nasional.
Kegiatan yang mengusung tema:
“Merawat Budaya, Menjaga Tradisi Menuju Kota Tual yang Maryadat”
menjadi ajang unjuk kekuatan budaya lokal sekaligus mempererat hubungan guru dan siswa.
Lomba dayung yang selama ini menjadi identitas masyarakat Kei itu digelar dengan tiga kategori: Siswa SMP, Siswa SMA/SMK, dan Kategori Guru se-Kota Tual. Dentuman suara semangat, tiupan peluit, dan teriakan dukungan dari warga membuat suasana kompetisi semakin hidup.
Kepala SMK Negeri 1 Kota Tual, M. Hasyim Raharusun, mengungkapkan bahwa terdapat 27 tim peserta yang ikut meramaikan lomba tahun ini.
Rinciannya:
Kategori SMP: 11 peserta
Kategori SMA/SMK: 7 peserta
Kategori Guru: 9 peserta
Hasyim menjelaskan bahwa lomba berlangsung selama dua hari dan mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat.
“Antusias masyarakat kota Tual sangat tinggi. Mereka bukan hanya menonton, tapi mendukung penuh kegiatan ini. Para guru juga memberi respon positif karena kegiatan seperti ini adalah bagian dari budaya warisan lokal yang harus dijaga dan dilestarikan,” ujarnya.
Ia menambahkan, lomba dayung Belan bukan sekadar kompetisi, tetapi juga wadah membangun mental generasi muda untuk melangkah lebih jauh.
“Kegiatan ini menjadi kesempatan bagi siswa untuk bermimpi tampil di tingkat nasional hingga internasional. Selain itu, lomba dayung Belan juga menjadi ajang silaturahmi antara guru dan siswa di Kota Tual,” tambah Hasyim.
Di sepanjang garis Pantai Tavidu, ribuan penonton berdiri dan memenuhi pesisir, memberi dukungan penuh dan meneriakkan semangat kepada para peserta yang berjuang mengayuh Belan Mini melawan gelombang.
Suasana meriah, penuh warna, dan menjadi bukti bahwa tradisi Kei tetap hidup dalam jiwa masyarakatnya.
Lomba dayung Belan Mini di Tual bukan hanya memperingati Hari Guru Nasional, tetapi juga menghidupkan kembali spirit budaya leluhur yang terus diwariskan lintas generasi.

0 Komentar