Kei Besar, liputan 21.com — Bupati Maluku Tenggara, Muhamad Thaher Hanubun, bersama unsur Forkopimda Malra, Kepala Dinas PUPR, dan pihak ketiga (kontraktor pelaksana) meninjau langsung lokasi longsor di jalan poros utama Raherang Bawah, Kecamatan Kei Besar. Jalan tersebut mengalami kerusakan parah akibat hujan deras yang mengguyur kawasan itu pada Agustus lalu. Selasa, 28/10/2025.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Thaher menegaskan bahwa peristiwa alam seperti longsor harus menjadi pelajaran penting bagi seluruh masyarakat.
“Setiap musibah pasti ada rahasia di baliknya. Ini menjadi pembelajaran bagi kita semua agar lebih menjaga kebersihan lingkungan, jangan membuang sampah sembarangan, dan jangan menebang pohon sembarangan. Pohon itu yang menahan tanah agar tidak longsor,” ujar Thaher Hanubun di lokasi.
Bupati juga menegaskan bahwa kehadiran pemerintah bersama Forkopimda merupakan bentuk tanggung jawab negara terhadap rakyat.
“Ketika musibah datang, yang pertama hadir itu negara. Karena itu, hari ini saya turun langsung melihat kondisi di lapangan,” tambahnya.
Kadis PUPR Malra bersama pihak kontraktor telah melakukan perhitungan teknis dan estimasi kerugian akibat longsor tersebut. Diketahui, anggaran sekitar Rp350 juta disiapkan untuk memperbaiki badan jalan yang rusak agar kembali bisa dilalui kendaraan.
Selain itu, jalan di kawasan Weer yang sebelumnya juga tertutup longsor sepanjang sekitar 300 meter, kini telah dibersihkan dan dapat kembali dilintasi warga.
Bupati Thaher menegaskan, pemerintah daerah tidak tinggal diam dalam menangani bencana infrastruktur di wilayahnya.
“Saya sudah menghadap langsung ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memperkuat koordinasi dengan pusat, agar bantuan bagi masyarakat Kei Besar bisa segera terealisasi,” tegasnya.
Kunjungan ini menandai komitmen Pemkab Maluku Tenggara dalam memastikan akses transportasi dan kebutuhan dasar masyarakat tetap terjamin, meskipun di tengah tantangan bencana alam.

0 Komentar