Maluku Tenggara, Liputan21. com – Kritik Anggota DPRD Provinsi Maluku, Drs. Yunus Serang, yang menyebut minimnya perhatian pemerintah terhadap pembangunan jalan, listrik, dan air bersih di Pulau Kei Besar, langsung dibantah keras oleh Luther Chaky Rahajaan.
Pemuda Kei Besar yang juga mantan Ketua GAMKI dan KNPI Maluku Tenggara itu menegaskan, pembangunan di Kei Besar nyata terus berjalan meski medan geografis menjadi tantangan besar.
“Membangun infrastruktur di Kei Besar jelas ada, sesuai perencanaan dalam RPJMN maupun RPJMD. Tapi tidak bisa disamakan dengan membalik telapak tangan,” tegas Chaky.
Bukti Nyata Perhatian Pemerintah
Chaky mengungkapkan, sebelum kepemimpinan Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun (MTH), bahkan pernah beredar informasi bahwa dana Rp50 miliar untuk pembangunan Kei Besar justru dialihkan ke dataran Kei Kecil. Namun sejak periode pertama Thaher, pembangunan jalan lingkar Kei Besar dan sejumlah ruas strategis mulai terealisasi.
Ia mencontohkan peristiwa longsor setinggi tiga meter yang menutup akses jalan di Kei Besar Utara Barat beberapa waktu lalu. Begitu kembali dari Jakarta, Bupati Thaher langsung meninjau lokasi dan memerintahkan Dinas PUTR bergerak cepat.
“Ini bukti perhatian pemerintah tidak pernah absen,” tegas Chaky.
Bukan Kewenangan Tunggal
Menurutnya, pembangunan jalan di Kei Besar tidak bisa hanya dibebankan ke pemerintah kabupaten, karena ada tiga level kewenangan: nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.
“Seorang anggota DPRD provinsi mestinya paham batasan kewenangan dalam pembangunan jalan,” sindirnya.
Program Strategis MTH–VR
Lebih jauh, Chaky menyebut program MTH–VR terus bergerak membangun Maluku Tenggara, baik di Kei Kecil maupun Kei Besar. Usulan strategis meliputi rekonstruksi jalan, perluasan jaringan air minum, pembangunan sanitasi, hingga bantuan perumahan rakyat meski anggaran daerah terbatas.
Pemerintah juga memanfaatkan program Inpres Jalan Daerah (IJD). Sejumlah usulan yang tengah diproses, antara lain:
Jalan Tamangil Nuhuten–Soindat (Kei Besar), ditargetkan rampung akhir 2025.
Rekonstruksi jalan Wer Ohoinam–Uwat.
Rekonstruksi jalan Ibra–Letvuan.
Selain jalan, pemerintah juga mengusulkan perluasan jaringan air minum di Kei Besar Utara Barat, peningkatan fasilitas kesehatan dan pendidikan, serta pembangunan Dapur MBG melalui pembiayaan APBN.
Dengan deretan bukti tersebut, Chaky menilai klaim bahwa Kei Besar tidak diperhatikan sama sekali tidak berdasar.
“Kritik sah-sah saja, tapi harus berdasarkan fakta. Yang terpenting, mari kita bersinergi mendorong agar program yang direncanakan benar-benar terealisasi demi kesejahteraan masyarakat Kei Besar,” pungkasnya.
0 Komentar