Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Bupati Malra Letakkan Batu Pertama Gereja Inkulturasi Santo Engelbertus di Elaar Lamngoran

Bupati Malra Letakkan Batu Pertama Gereja Inkulturasi Santo Engelbertus di Elaar Lamngoran


Maluku Tenggara, Liputan21. com – Suasana penuh khidmat menyelimuti acara peletakan batu pertama pembangunan Gereja Santo Engelbertus Stasi Elaar Lamngoran, Kecamatan Kei Kecil Timur Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara, Senin, 29/9/2025

Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Malra, unsur Forkopimda Malra–Tual, perwakilan Pemerintah Kota Tual, para Camat, para raja, pastor, dewan agama, serta tokoh adat dan tokoh masyarakat.

Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Thaher Hanubun, dalam sambutannya menegaskan bahwa pembangunan Gereja Inkulturasi ini memiliki makna penting karena bukan hanya rumah ibadah, tetapi juga wadah pelestarian adat dan budaya Kei.

> “Hari ini kita ada di sini untuk acara peletakan batu pertama Gereja Inkulturasi di desa ini. Gereja ini adalah rumah Tuhan yang dibangun dengan sentuhan adat Kei, yang nantinya dalam tata cara peribadatan juga akan menampilkan unsur budaya, seperti nyanyian dan doa dalam bahasa Kei serta adat istiadat lainnya,” tegas Thaher.



Bupati menekankan pentingnya menjaga adat dalam kehidupan beragama sesuai dengan slogan pembangunan daerah AKA (Adat, Kubni, Agama). Ia pun memberikan apresiasi kepada umat dan panitia yang telah merancang pembangunan gereja dengan mengedepankan nilai-nilai budaya Evav.

Lebih jauh, Bupati Thaher mengutip firman Tuhan dalam Injil Matius 7:24:

> “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana yang mendirikan rumahnya di atas batu.”



Menurutnya, walaupun bangunan gereja berdiri kokoh di atas batu, tanah, besi, pasir, semen, dan kayu, namun sejatinya gereja adalah umat itu sendiri.

> “Kalian adalah batu-batu hidup yang memperkuat gereja ini. Maka persatuan, kerja sama, dan kerelaan berkorban adalah nilai yang harus dijaga agar pembangunan ini selesai tepat waktu. Dan yang paling utama, jangan lupa Tuhan!” ujarnya, mengingatkan firman dalam Mazmur 127:1.



Bupati juga mengajak umat untuk menghayati semangat Ora et Labora – berdoa dan bekerja – sebagai kunci keberhasilan pembangunan rumah Tuhan.

Ia menutup sambutannya dengan penegasan iman:

“Tuhan telah menolong.”

“Tuhan sedang menolong.”

“Dan Tuhan pasti akan menolong dalam proses pembangunan Gereja Inkulturasi ini.”


Acara peletakan batu pertama ini menjadi momentum bersejarah bagi umat Katolik Stasi Elaar Lamngoran, sekaligus wujud sinergi antara iman, adat, dan persaudaraan masyarakat Kei.




Posting Komentar

0 Komentar