Wisata Budaya dan Kuliner Meriahkan Kunjungan ke ISWADI: Perpaduan Edukasi dan Pesona Lokal
Maluku Tenggara, Liputan 21.cim – Kunjungan ke ISWADI (Isso, Wain Baru, dan Disuk), Kamis (24/7/2025), menjadi pengalaman tak terlupakan bagi para tamu yang hadir. Program ini menyajikan kombinasi unik antara pelatihan kerajinan tangan, wisata kuliner, hingga pertunjukan budaya yang menggambarkan kekayaan adat dan tradisi masyarakat Kei.
Workshop Eco Print di Isso
Kegiatan dimulai di Ohoi Isso dengan workshop Eco Print, teknik menghias kain menggunakan bahan alami seperti daun-daunan. Para tamu diberikan penjelasan singkat mengenai teknik ini, lalu mereka langsung terlibat aktif menyiapkan bahan seperti tas kain, memilih daun, dan menggunakan alat pemukulan. Hasil karya mereka pun bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.
Setelah workshop, para tamu disuguhi makan siang khas pesisir berupa ikan dan cumi bakar, sayur sir-sir, enbal bubuhuk, dan nasi putih. Suasana akrab terasa saat makan bersama, sebelum rombongan melanjutkan perjalanan menuju Wain Baru dengan diiringi tarian dan musik tradisional.
Mengenal Enbal dan Budaya Samra di Wain Baru
Di Wain Baru, para tamu diajak menyaksikan proses pengolahan enbal dan ikan abon, dari bahan mentah hingga siap santap. Mereka juga mencicipi hasil olahan yang disajikan masyarakat setempat.
Anak-anak laki-laki dari Wain Baru tampil memukau lewat tarian Samra, tarian tradisional yang menggambarkan kekuatan dan keceriaan masa muda. Suasana penuh kegembiraan mengiringi keberangkatan para tamu menuju destinasi berikutnya—Ohoi Disuk.
Pengalaman Laut Menuju Disuk
Perjalanan menuju Disuk dilakukan melalui laut. Di tengah perjalanan, rombongan disambut dua perahu tradisional yang menyajikan "ngatun", sejenis siput laut khas yang langsung dicicipi para tamu di atas laut, menghadirkan sensasi kuliner yang berbeda.
Sambutan Hangat dan Hiburan Meriah di Disuk
Setiba di Disuk, para tamu disambut dengan tarian dan musik tradisional, menciptakan suasana penuh kehangatan. Mereka kemudian mengunjungi stan-stan produk lokal, mulai dari kerajinan tangan hingga olahan makanan khas. Gelang akar bahar menjadi salah satu produk yang paling menarik perhatian wisatawan.
Di sela kegiatan, para tamu menikmati pisang goreng enbal, serta santapan makan siang berupa sup ikan, singkong, dan olahan enbal lainnya. Malam harinya, suasana semakin meriah dengan makan malam bersama, diiringi lagu-lagu Kei yang dibawakan oleh penyanyi lokal, dan ditutup dengan dansa bersama warga yang mempererat hubungan emosional antara tamu dan tuan rumah. (Kef)
0 Komentar