Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Welcome Ceremony Wonderful Sail to Indonesia 2025 Dapat Apresiasi dari Penyelenggara Internasional

Welcome Ceremony Wonderful Sail to Indonesia 2025 Dapat Apresiasi dari Penyelenggara Internasional


Maluku Tenggara, Liputan 21 com – Penyambutan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dalam rangkaian Welcome Ceremony Wonderful Sail to Indonesia 2025 menuai apresiasi dari Koordinator rombongan peserta internasional, Raymond T. Lesmana, yang juga merupakan perwakilan dari International Yacht Rally Organizer.

Apresiasi tersebut disampaikan Remon—sapaan akrab Raymond—saat diwawancarai media usai acara pembukaan Wonderful Sail to Indonesia yang berlangsung di Pantai Ngiarvarat, Ohoidertawun, Kecamatan Kei Kecil, kabupaten Maluku tenggara.Rabu (23/7/2025).

“Sambutan masyarakat dan Pemerintah Maluku Tenggara sangat luar biasa. Ini menjadi pengalaman yang selalu dinantikan para peserta,” ujar Remon.

Dalam keterangannya, Remon menjelaskan bahwa Sail to Indonesia merupakan program pelayaran internasional yang telah berlangsung selama dua dekade. Khusus untuk Kabupaten Maluku Tenggara, kegiatan ini rutin menjadi titik persinggahan sejak tahun 2008.

“Misi utama dari kegiatan ini adalah menjadikan Indonesia sebagai destinasi pelayaran terbaik dunia. Dan Maluku Tenggara sudah menjadi bagian penting dalam perjalanan ini selama 17 tahun,” katanya.

Menurut Remon, keindahan pantai, kekayaan budaya, dan keramahan masyarakat Kei menjadi magnet kuat bagi para yachter dari berbagai negara. Ia menambahkan bahwa para peserta sangat menikmati suasana dan sambutan hangat dari masyarakat lokal.

Tahun ini, rally pelayaran mencakup 19 titik singgah di Indonesia dengan total jarak tempuh lebih dari 2.000 mil laut. Setelah dari Maluku Tenggara, para yachter akan melanjutkan perjalanan ke Banda, Ambon, Buru Selatan (Tifu), Wakatobi, Buton Selatan, Flores, Sumbawa, Lombok, Bali, Banyuwangi, Bawean, Kumai, Belitung, hingga Kefing, dan berakhir di Batam sebagai titik penutupan.

“Kita punya salah satu rally terpanjang di Asia. Sayangnya, kita belum cukup percaya diri menyuarakan bahwa kita ini yang terbaik. Padahal dari sisi keindahan dan keramahan, kita sangat layak,” tegas Remon.

Terkait pelaksanaan di Maluku Tenggara, Remon mengapresiasi kesiapan panitia lokal dan menyebut koordinasi dengan instansi teknis seperti imigrasi, karantina, dan bea cukai berjalan cukup baik, meskipun masih ada tantangan akibat beberapa perubahan regulasi dari pemerintah pusat.

Ia pun berharap ke depan, Pemkab Maluku Tenggara dapat mengusulkan penetapan pelabuhan pariwisata sebagai entry dan exit point resmi bagi kegiatan pelayaran internasional.

“Kalau bisa ditentukan titik entry dan exit-nya, nanti kita bisa bantu koordinasi ke pusat untuk pengesahannya. Sehingga ke depan Maluku Tenggara bisa memiliki imigrasi, karantina, dan bea cukai sendiri untuk mendukung event sekelas ini secara mandiri,” tutupnya.




Posting Komentar

0 Komentar