Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Toleransi Umat Beragama di Kota Tual Warnai Pawai Takbiran Idul Adha 1446 H

Toleransi Umat Beragama di Kota Tual Warnai Pawai Takbiran Idul Adha 1446 H


Tual, Liputan 21.com – Nuansa toleransi antarumat beragama kembali terlihat nyata di Kota Tual, Maluku, saat pelaksanaan Pawai Obor menyambut malam takbiran Idul Adha 1446 Hijriah, Kamis malam (5/6).

Dewan Pastoral Paroki dan umat Katolik Gereja St. Fransiskus Xaverius Kota Tual, bersama Dewan Gereja Maranatha dan Dewan Gereja Sion, menyambut dengan penuh sukacita para peserta pawai takbiran yang terdiri dari Wali Kota, Wakil Wali Kota, Forkopimda, pejabat daerah, serta tokoh-tokoh agama Islam dan Kristen di Kota Tual.

Pawai Obor malam takbiran ini mengambil rute dari Balai Kota sebagai titik awal, melewati Gereja Maranatha, perempatan SKB, Tugu Spiritual, Gereja Sion, Masjid Agung Alhuriyah 45, Bundaran Werhir, dan berakhir di Taman Pantai Kiom sebagai titik finis.

Wali Kota Tual, A. Yani Renuat, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas kebersamaan dan semangat toleransi yang terus terjaga di Kota Tual.

> “Kita bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita kekuatan dan kesehatan sehingga dapat berkumpul dalam suasana penuh kedamaian, menyambut Hari Raya Idul Adha bersama seluruh komponen masyarakat,” ujar Wali Kota.



Ia menegaskan bahwa pelibatan umat dari berbagai latar belakang agama—Islam, Katolik, dan Protestan—merupakan cerminan kuatnya persaudaraan dan warisan budaya toleransi yang ditinggalkan para leluhur.

> “Ini bukan sekadar pawai, tetapi wujud nyata budaya dan tradisi yang memperkuat solidaritas sosial masyarakat Kota Tual. Toleransi yang hidup dan terus tumbuh ini adalah modal utama kita dalam membangun daerah yang damai dan harmonis,” ungkapnya.



Wali Kota juga mengaitkan makna Idul Adha sebagai refleksi spiritual dari pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS, yang seharusnya menjadi inspirasi untuk menumbuhkan nilai empati, kebersamaan, dan pengorbanan antarwarga.

> “Perjalanan spiritual ini mengajarkan kita pentingnya saling menghargai, saling menguatkan, dan membangun kebersamaan, mulai dari lingkungan terkecil hingga ke tingkat masyarakat luas,” tambahnya.



Kegiatan ini menjadi salah satu bukti bahwa Kota Tual memiliki keunikan tersendiri dalam menjaga nilai-nilai keberagaman dan menjadikan perayaan keagamaan sebagai momentum mempererat persatuan. (Kef) 



Posting Komentar

0 Komentar