Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

HUT ke-14 Kota Langgur: M. Thaher Hanubun Ajak Warga Bangun Kota dengan Mimpi Besar dan Semangat Inovasi

HUT ke-14 Kota Langgur: M. Thaher Hanubun Ajak Warga Bangun Kota dengan Mimpi Besar dan Semangat Inovasi


Langgur, liputan21.com — Ruang Sidang Utama DPRD Kabupaten Maluku Tenggara, Rabu (8/10/2025), dipenuhi suasana khidmat namun penuh semangat saat digelar Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-14 Kota Langgur.

Hadir dalam sidang paripurna tersebut, pimpinan dan anggota DPRD Maluku Tenggara, Wakil Bupati, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, pimpinan perangkat daerah, tokoh adat, tokoh agama, unsur TNI/Polri, serta para pimpinan organisasi masyarakat, pemuda, dan perempuan.

Dalam pidatonya, Bupati Maluku Tenggara, Muhamad Thaher Hanubun, menyampaikan bahwa peringatan HUT Kota Langgur bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan momentum kebangkitan dan panggilan untuk membangun mimpi besar bersama.

“Kota besar bukan diukur dari luas wilayahnya, tetapi dari besarnya mimpi dan keberanian warganya untuk mewujudkannya,” tegas Thaher Hanubun, disambut tepuk tangan hadirin.

Langgur, Kota yang Membangun dari Modal Sosial dan Gotong Royong

Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa keamanan dan ketertiban merupakan fondasi kemajuan sebuah kota. Ia menyoroti pentingnya “modal sosial” masyarakat Langgur—nilai kepercayaan, gotong royong, dan rasa kekeluargaan—sebagai kekuatan yang tidak dimiliki banyak daerah lain.

“Ada filosofi sederhana yang kalau kita jalankan, Langgur akan jadi kota paling aman, yaitu anak orang adalah anak kita juga. Keamanan sejati lahir dari hati yang saling menjaga, bukan dari banyaknya pos polisi,” ujarnya.

Kebersihan Adalah Cerminan Karakter

Bupati Thaher juga mengingatkan bahwa Langgur adalah wajah Maluku Tenggara, sehingga kebersihan kota harus menjadi tanggung jawab semua pihak, bukan hanya pemerintah.

Ia mencontohkan budaya malu di Jepang sebagai teladan: masyarakatnya rela membawa sampah sendiri sampai menemukan tempat pembuangan. “Kebersihan bukan hanya soal sampah yang terangkat, tetapi karakter yang terangkat,” ujarnya penuh makna.

Langgur Sebagai Kutub Pertumbuhan

Lebih lanjut, Thaher menyebut Langgur sebagai “growth pole” atau kutub pertumbuhan bagi seluruh Maluku Tenggara. Kota ini, katanya, harus menjadi laboratorium inovasi dan mercusuar bagi Ohoi-Ohoi lain di sekitarnya.

“Apa yang kita mulai di Langgur hari ini akan menjadi inspirasi bagi seluruh Maluku Tenggara esok hari,” tandasnya.

Harmoni, Citra, dan Inovasi Daerah

Menyoroti kerukunan antarumat beragama, Bupati mengingatkan bahwa perbedaan adalah kekuatan dan warisan luhur nenek moyang yang harus dijaga. Ia juga menekankan pentingnya menjaga citra Langgur di era media sosial, di mana setiap warga adalah duta bagi kotanya.

“Kalau kita bangga dengan Langgur, orang lain akan ikut tertarik. Setiap unggahan positif di media sosial adalah promosi gratis untuk kota kita,” ujarnya.


Dalam semangat inovasi, Thaher menolak gagasan bahwa Maluku Tenggara harus meniru daerah lain. “Kita punya cara kita sendiri. Inovasi adalah keberanian untuk berbeda, bukan untuk menonjol, tapi karena kita tahu siapa kita,” katanya tegas.

Dari yang Terlupakan Menjadi Diperhitungkan

Menutup pidatonya, Bupati mengajak semua pihak—pemerintah, masyarakat, pengusaha, dan pemuda—untuk bekerja keras dan berinovasi, agar Maluku Tenggara bangkit menjadi daerah yang diperhitungkan secara nasional.

“Langkah demi langkah, nama Langgur akan terdengar. Bukan karena masalah, tapi karena prestasi. Bukan karena keluhan, tapi karena inovasi,” pungkas Thaher Hanubun dengan penuh optimisme.








Posting Komentar

0 Komentar