Kapolres Malra dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para pemuda yang telah menahan diri untuk tidak menggelar aksi unjuk rasa yang berpotensi ricuh.
“Ini bukti komitmen kita bersama menjaga Maluku Tenggara tetap aman dan kondusif. Jangan sampai ada pihak luar yang menyusup dan membuat suasana seperti di Jakarta maupun Makassar,” tegasnya.
Ia juga mengajak OKP untuk membuat video himbauan damai yang akan dikirimkan kepada Kapolda sebagai simbol komitmen kolektif menjaga stabilitas. Tak hanya itu, Kapolres juga menekankan pentingnya kolaborasi pemuda dengan pemerintah daerah, terutama dalam pengembangan produk lokal dan aktivitas kreatif yang produktif.
Aspirasi OKP: Dari Polsek Baru Hingga Larangan Miras
Pertemuan ini menjadi wadah aspirasi sejumlah organisasi pemuda. Ketua PMKRI, Apolonia Leontina Heatubun, menyoroti minimnya jumlah Polsek di wilayah Kei Besar. Menurutnya, hal itu sering menghambat penanganan kasus. “Kami mendorong agar Polsek baru bisa dibangun demi pelayanan yang lebih cepat dan optimal,” ujarnya.
Sementara itu, IMM dan GMKI menekankan pentingnya peran tokoh adat dalam meredam konflik antar pemuda. Mereka juga mendorong pembentukan Ketua Pemuda Desa dan Kompleks agar lebih mudah mengarahkan generasi muda di akar rumput.
Ketua PMII, Pandi Jamlean, mengingatkan soal praktik bom ikan yang marak di Maluku Tenggara. “Ini ancaman serius bagi ekosistem laut sekaligus mata pencaharian nelayan tradisional. Polisi perlu bertindak tegas,” katanya.
Dari KAMMI, usulan muncul terkait perlunya regulasi ketat pesta malam serta larangan minuman keras yang kerap jadi pemicu konflik. “Selain itu, ibadah bersama di tiap ohoi perlu terus digalakkan untuk mempererat persaudaraan,” tambah perwakilan KAMMI.
Pemuda Siap Suarakan Damai
Hampir semua organisasi, mulai dari GMNI, KNPI, hingga HMI, sepakat bahwa forum komunikasi rutin dengan kepolisian sangat diperlukan. Mereka juga menegaskan bahwa setiap aksi ke depan akan dikemas dalam bentuk damai, terkoordinasi, dan menjauhi tindakan anarkis.
Ketua KNPI, Rizal Ohitenan, menambahkan bahwa konflik antar pelajar juga perlu diwaspadai. “Sosialisasi sejak SMP dan SMA sangat penting agar generasi muda paham menjaga keamanan dan persaudaraan sejak dini,” ucapnya.
Sinergi untuk Maluku Tenggara Aman
Di akhir pertemuan, Kapolres Malra menegaskan akan meneruskan hasil dialog ini kepada Bupati Maluku Tenggara sebagai bahan tindak lanjut. Ia juga menitip pesan agar seluruh pemuda tetap konsisten menjaga Kamtibmas.
“Maluku Tenggara ini rumah kita bersama. Mari kita jaga dengan damai, tertib, dan penuh persaudaraan,” pungkas Kapolres.
0 Komentar