Penyerahan Bantuan Paket
Stimulan Bagi Bayi Dan Balita Staunting
Tual, Liputan21.com - Penyerahan Bantuan Paket Stimulan Bagi Bayi Dan Balita Staunting pada Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2024 di Kota Tual. Selasa,23/7/2024.
Hadir dalam kegiatan tersebut Penjabat Walikota Tual, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah KotaTual beserta Ketua organisasi Wanita Kota Tual, Pimpinan dan anggota DPRD Kota Tual, Sekretaris Kota Tual.
Para staf ahli walikota, Asisten Sekda
dan seluruh kepala OPD Lingkup
Pemerintah Kota Tual, Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Tual, Kepala Sekolah PAUD/TK/SD/MI Se Kota
Tual, Pengurus Tim penggerak PKK Kota Tual, Kepala Puskesmas Se Kota Tual.
Pelaksanan Penyerahan Bantuan Paket
Stimulan Bagi Bayi Dan Balita Staunting bertempat di halaman pasar Lodar- El, kecamatan Dullah selatan, Kota Tual.
Dalam acara Launching Pekan Imunisasi Nasional PIN, Polio bagi bayi/ balita usia 0 sampai 7 tahun dan Penyerahan Bantuan paket stimulant bagi bayi dan balita stunting.
Pejabat Ketua TP-PKK kota tual, Ny. Rahmi Meitia Hasanussi dalam sambutannya mengatakan Saat ini satu dari tiga balita Indonesia Persoalan ini bukan mengalami stunting.
Persoalan bangsa di masa sekarang saja,
melainkan menyangkut masa depan anak-anak kita itu adalah generasi penerus.
Mereka lah masa depan kita Bagaimana kita bisa mencapai visi Indonesia Emas Tahun 2045 yaitu anak-anak dasarnya,
stunting, bangsa, mengalami
perkembangan kognitif dan kesehatannya.
kita harus berinvestasi gizi sejak sekarang.Investasi ini adalah kunci yang akan membentuk masa depan bangsa kita.
Studi Bank Dunia menunjukkan bahwa kerugian akibat stunting dan kekurangan
gizi akan berdampak pada pengurangan sedikitnya 3 persen Produk Domestik Bruto (PDB) sebuah negara.
Percepatan penurunan stunting memerlukan komitmen yang kuat dari kita semua. Tidak hanya komitmen di tingkat
pusat, upaya advokasi komitmen pemerintah daerah juga harus optimal.
Kolaborasi kerja berbagai pihak menjadi kunci untuk memastikan konvergensi antar program hingga ke tingkat desa/kelurahan untuk menurunkan stunting.
Upaya ini tidak bisa hanya dilakukan oleh satu lembaga saja, atau hanya dari Unsur
pemerintah saja tapi juga dari semua sektor PKK sebagai mitra kerja pemerintah memiliki anggota sampai ke tingkat yang terkecil yaitu dasawisma diharapkan dapat menjadi motivator, fasilitator, perencana ,pelaksana dan penggerak masyarakat dalam hal pencegahan
stunting.
PKK memiliki peran penting dalam penanganan pencegahan stunting yakni dengan meningkatkan gerakan kader kelompok dasawisma melalui kunjungan rumah, mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), penguatan pengelolaan posyandu,serta mengembangkan Upaya Kesehatan. Berbasis Masyarakat (UKBM) yang mendukung Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Saat ini prevalensi stunting di Kota Tual
sampai dengan bulan Juni 2024 sebesar 6,8% atau sekitar 273 anak dari 3706 penimbangan anak yang telah dilakukan penginputan hasil penimbangannya lewat aplikasi e-PPGBM.
Semoga kedepan dengan adanya komitmen dan kolaborasi kerja dari berbagai pihak dapat menurunkan prevalensi data stunting di Kota tual. "Mari Katong Potong Pele Staunting,"Tutur pejabat ketua TP-PKK kota tual.Ny. Rahmi Meitia Hasanusi.
Akhir kata, masa depan kita tergantung pada aksi dan langkah kolaboratif yang kita lakukan sekarang. Dalam menyongsong masa depan, kita harus optimis namun tidak boleh lengah.
"Anak-anak bangsa adalah bagian dari masa kini dan masa depan. Sekarang kita rawat mereka, kelak mereka yang akan merawat bangsa ini. "Tutupnya (Kef21)
0 Komentar